Tidak Sarapan Pagi Meningkatkan Resiko Stroke 30 Persen

Sarapan pagi adalah salah satu bagian terpenting dalam menjalani aktivitas keseharian kita, jangan pernah mengecilkan manfaat sarapan pagi karena rutinitas anda. Pentingnya sarapan pagi ini tidak bisa dikecilkan karena merupakan pangkal nutrisi tubuh manusia. Kegiatan yang di mulai saat pagi hari ini merupakan awal hari anda sehingga sangat perlu dibantu oleh adanya energi yang mampu memberikan energi yang di dapat dari  sarapan pagi anda.

Berbekal sarapan pagi yang kita lakukan ini merupakan masukan energi untuk memulai rutinitas. Aktivitas yang telah ditunjang oleh nutrisi sarapan pagi ini akan membantu kegiatan berjalan baik dengan semangat .

Tapi Tahukah Anda Bahwa Tidak Sarapan Pagi Meningkatkan Resiko Stroke 30 Persen

Sebuah penelitian di Jepang kembali membuktikan pentingnya sarapan pagi. Menurut penelitian tersebut, kebiasaan tidak sarapan pagi di pagi hari bisa meningkatkan risiko stroke sebesar 30 persen.

Kesimpulan tersebut didapat setelah para ilmuwan di Osaka University mengamati 80.000 orang berusia 45-74 tahun. Para partisipan tidak memiliki riwayat penyakit jantung maupun kanker.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa partisipan yang dalam seminggu tidak sarapan pagi sebanyak 5 kali mengalami peningkatan risiko perdarahan di otak. Dalam 13 tahun pengamatan, tercatat 3.772 partisipan mengalami stroke dan 870 lainnya mengalami serangan jantung.

Saat mengaitkannya dengan kebiasaan sarapan, para ilmuwan menemukan hubungan yang mereka sebut sangat jelas. Dipublikasikan di jurnal Stroke, para ilmuwan menyimpulkan bahwa sarapan 3 kali seminggu atau kurang bisa meningkatkan resiko stroke 30 persen.

"Tekanan darah umumnya meningkat sesaat setelah seseorang bangun tidur dan memuncak pada 2-3 jam berikutnya, sesuai ritme sirkadian," kata Prof Hiroyasu Iso yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Telegraph, Selasa (23/2/2016).

Prof Iso mengatakan, temuan ini bisa juga dikaitkan dengan diet atau pilihan menu makan kebanyakan orang jepang. Lebih dari separuh populasi di negara tersebut sarapan dengan nasi, ikan bakar, sup miso dan buah-buahan.